View in Browser

| Subscribe to CT | Donate

9 Juli 2025

CT Indonesia

Salam dalam kasih Kristus,

Maraknya penipuan siber telah menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang. Tidak sedikit orang telah menjadi korban dan kerugiannya juga bernilai fantastis. Pemerintah dari berbagai negara pun kesulitan untuk mengusut dan mengadili para pelakunya, sedangkan para korban yang masih hidup, harus menghadapi berbagai tantangan, meski mereka telah dibebaskan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai berita ini, Anda dapat membaca artikel Terbebas dari Penipuan Siber, Para Korban Hadapi Tantangan Baru.

Kemudian ada tiga artikel khusus untuk memperlengkapi para rohaniwan dalam melayani gereja Tuhan, yaitu Menggembalakan di Era Dekonstruksi, Gereja Melukai Pendeta Juga, dan Berkhotbah Seperti Sang Penyair. Kiranya ketiga artikel ini dapat menyegarkan, menyemangati dan memperlengkapi para rohaniwan dalam menggembalakan jemaat Tuhan.

Selanjutnya artikel Kesuksesan Anak Bukanlah Mahkota Kejayaan Orang Tua dapat menjadi rujukan yang baik bagi para orang tua dalam membimbing anak-anak bertumbuh secara rohani, di tengah tuntutan yang tinggi akan prestasi. Terakhir, artikel Anda akan Mengenal Mereka dari Pakaiannya juga menarik untuk dibaca, mengenai makna di balik pakaian yang dikenakan beberapa tokoh Alkitab, yang mungkin selama ini terlewat dari perhatian kita.
Sebagai penutup, mari kita doakan para korban penipuan siber, baik mereka yang ditipu untuk bekerja maupun yang ditipu secara finansial, agar kiranya Tuhan membuka jalan dan memulihkan keadaan mereka. Doakan juga agar pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat dan bijaksana untuk memerangi persoalan ini.

Maria Fennita S.
Direktur Editorial
Christianity Today Indonesia

Lembaga-lembaga pelayanan Kristen di Thailand membantu ribuan korban yang baru dibebaskan untuk menemukan jalan pulang.


Tidak semua dekonstruksi itu sama. Seorang pendeta menawarkan tiga kategori untuk membantu Anda mendengarkan lebih baik dan menggembalakan dengan baik.


Luka gereja bisa terjadi dalam dua arah—dari bangku jemaat menuju mimbar maupun sebaliknya.

Setelah wafatnya Walter Brueggemann, kita dihadapkan pada tantangannya: Berkhotbah bukan untuk menjelaskan, tetapi untuk menggugah. Bukan untuk menenangkan, melainkan untuk bersaksi.

Dalam budaya yang menghargai prestasi akademis, doa untuk anak-anak kita dapat terdengar seperti negosiasi dangkal dengan Tuhan.

Apa yang kita pelajari tentang tokoh-tokoh Alkitab dari pakaian yang mereka kenakan, lepaskan, dan koyakkan.

Lihat semua artikel terbaru

Di majalah bahasa Inggris kami

Lihat edisi selengkapnya

Berlangganan sekarang

Christianity Today Indonesia

Dikirimkan secara gratis via email setiap bulan kepada para pendaftar. Mendaftar untuk buletin ini.

'Christianity Today' dan 'CT' adalah merek dagang terdaftar dari Christianity Today International.
Christianity Today adalah sebuah organisasi non-profit 501(c)(3).

Copyright ©2025 Christianity Today, PO Box 788, Wheaton, Illinois 60187, United States
All rights reserved

Kebijakan Privasi | Beriklan | Mendaftar CT | Donasi sekarang